Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kepemudaan Olahraga
dan Pariwisata (Disporapar) setempat, Senin – Selasa, (20-21/05/2024) menggelar
Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Pelatih Cabang Olahraga Anggota KONI
Kabupaten Jombang.Kegiatan yang berlangsung di ruang rapar Soero Adiningrat
Pemkab Jombang itu dibuka oleh Kepala Disporapar Drs Bambang Nurwijanto, M.Si
yang diwakili Kabid Olahraga Iwan Hari Setyono, SH, turut hadir Ketua Umum KONI
Sumarsono, S.Pd, MM, Nara Sumber dari Unesa Tutur Jatmiko, S,Pd., M.Kes serta
para pelatih tiap cabor.
Kadisporapar menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya Pemkab
Jombang untuk peningkatan prestasi pada event Porprov tahun 2025 mendatang di
Malang Raya. Upaya ini mengingat rekam prestasi yang diraih kontingen Kabupaten
Jombang pada Porprov tahun 2023 kemarin kurang memenuhi harapan.
Untuk itu, diharapkan para
pelatih sebagai peserta supaya bisa mengikuti kegiatan penuh hikmat hingga
selesai, agar bisa menyerap dan menerapkan ilmu pengetahuan yang disampaikan
oleh kedua nara sumber.
Usai membacakan sambutan Kadisporapar, Kabid Olahraga Iwan Hari
Setyono mengharapkan, pasca mengikuti pelatihan, pengurus cabor, terutama
pelatih bisa menindaklanjuti, menerapkan ilmu yang diperoleh kepada para
atletnya.
Menurut
Kabid, kegiatan ini merupakan evaluasi, pengamatan dan kenyataan yang dialami
tim atlet kontingen Kabupaten Jombang pada Porprov 2023 lalu, meskipun Jombang
sebagai tuan rumah, namun kualitas atlet tampak menurun, ketika menghadapi
lawan, akibatnya, tim atlet Jombang gagal meraih medali terbaik.“Tidak semua
atlet mengalami hal tersebut, sebab, masih banyak yang mendapat medali untuk
Kabupaten Jombang,” ungkap Iwan Hari Setyono.Atas pelatihan ini, Disporapar,
merencanakan, bulan Januari 2025 akan melakukan evaluasi kepada cabor dengan
cara melakukan test fisik para atlet yang dipersiapkan untuk Porprov 2025.“Kami
juga berharap, KONI bisa berkoordinasi dengan Cabor untuk berkolaborasi bersama,
guna capaian terbaik untuk Kabupaten Jombang,” pesannya.Ketua KONI Kabupaten
Jombang Sumarsono, mengapresiasi sangat atas upaya Disporapar, yang sama-sama
mempunyai tanggungjawab memajukan olahraga.
Tutur
Jatmiko nara sumber yang juga Dosen Vokasi Kepelatihan Olahraga Unesa
menyampaikan Model Latihan Fisik. Diantaranya meliputi daya tahan, pembagian
daya tahan, tujuan latihan daya tahan, prinsip latihan daya tahan, pengembangan
daya tahan model Latihan daya tahan.Materi tersebut dikupas sampai detail
dihadapan peserta. Seperti, motode latihan daya tahan aerobic dan anaerobic,
selain itu metoda latihan daya tahan khusus. Ada latihan daya tahan jantung dan
latihan daya tahan otot.Pada dasarnya, semua atlet cabor harus dilatih kekuatan
daya tahan tubuhnya. Seperti latihan daya tahan terhadap pemberian kekuatan
beban. Utamanya tentang V2O MAX. Yaitu, Jumlah O2 yang diproses
tubuh pada kerja maksimal.Pada kerja/aktivitas maksimal, sumber energi yang
dimiliki tubuh bersifat aerobic dan anaerobic. Sementara kapasitas anaerobic
sangat terbatas, dan kerja pada VO2 Max hanya bisa
dipertahankan beberapa menit saja. Untuk mempertahankan kerja dalam waktu lama,
kerja tersebut harus dilakukan di bawah 100% VO2 Max,” terang
Tutur Jatmiko, Pelatih PON Jawa Timur ini.
Dia menambahkan, pemberian beban pada atlet bisa diawali pada
saat tanda-tanda kedewasaan. Bagi perempuan ketika mulai mendapat menstruasi,
pada laki-laki ketika mendapat mimpi basah.“Meskipun sambil menunggu
perkembangan tetapi mulai saat itu, akan muncul pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat nyata, berhasil atau tidak,” ujar Jatmiko.
Pelatihan
dijadwalkan dua hari oleh Disporapar, hari kedua akan diisi oleh nara sumber
Rizky Muhammad Sidik, S.Pd, M.Ed, dosen Unesa. Yang akan menyampaikan materi
Penyusunan Program Latihan.